Jika kamu bermimpi, kejarlah mimpi itu, berapapun harganya.
Jangan manja! Lekas begerak jika tak ingin sesal yang terakhir tertawa.. Padam sudah harapan, orang-orang seperti kita tak pantas terinjak sandal berlapis
kotoran kuda... harus bangkit, jangan hanya merangkak, sebisa mungkin berlari
kencang mengejar angan-angan. Kedua mata fokus kedepan, boleh sesekali menoleh
kebelakang, mempelajari kesalahan masa silam.
Aroma kopi semerbak
harum hinggap lembut melalui lubang penciuman, sejenak terdiam
Sepasang berjalan anggun, gerakan kaki bak balerina,
mengisyaratkan pamer kemesraan. Mata kami spontan tertuju pada dua insan itu.
Paras yang bertolakbelakang bagai intan dan batu kali. Mungkin si batu kali itu
menertawakan kami dalam hati, mengenggam erat sang intan lalu melenggang lepas..
Atau mungkin, menginspirasi kami, tak selamanya si buruk rupa selalu dirundung
sial.
Payah ! Dijaman yang tak berdinding ini masih saja terpuruk.
Kepercayaan diri mulai runtuh terkikis
bayangan-bayangan cerita dongeng.
Satu seruput air kopi
hitam memutihkan pikiran seorang dari kami
Kita ini hidup di dunia nyata, bangun dan segera cuci muka
kalian.. jangan mau terdoktrin tarian jemari para satrawan, imanji sang sineas,
ataupun cerita sabun layar kaca. Impian itu karya kita, dan kita harus punya
cara kita sendiri untuk mewujudkannya. Keluarlah dari zona nyamanmu, dan hiruplah
adrenalin itu.
lagi, seruput kopi
hitam menerjang bagai pasukan kafein menyapu bersih hitamnya nasib
Nasib adalah hal yang mau tidak mau harus kita terima. Kami sepakat,
bersyukur terlahir dengan keadaan yang sesederhana ini. Karena disitu kami bisa
belajar apa itu berbagi, apa itu mensyukuri berkat anugrah, dan mengenal apa
itu perjuangan tanpa lelah. Kami adalah
manusia-manusia pilihan yang tetap bisa bertahan walau hidup dititik terendah
sekalipun. Orang lain belum tentu bisa seperti kami.
Pengamen jalanan
mulai berdendang dengan suara sumbangnya, tak lupa kami menghirup aroma kopi hitam
Bagaimana kalau impian itu tak tergapai, meski sudah
bercucuran air mata? Tak masalah, it’s not about the destination, but it’s
about journey.. Kehilangan impian bukan akhir dunia, anggap saja itu secuil
dari segudang impian. Kita tetap bisa menciptakan mimpi-mimpi indah lain, yang
jelas kita sudah melalui proses yang cukup panjang dalam meraih mimpi itu, karena
proses itu yang menjadikan kami manusia yang tangguh dan lebih bijak dalam
menjalani hidup. Karena kami yakin, setiap impian pasti akan ada jalannya untuk
menjadi nyata.
Bongkahan arang mungil
mengapung di lautan pekat kopi
Ya, unik, seperti sajian
secangkir kopi yang kami minum. Itulah yang harus kami lakukan. Keluar dari
keseragaman, harus jadi pribadi pembeda. Penakluk mimpi-mimpi yang tak teraih.
Menikmati hidup seperti secangkir kopi. Meski berwarna hitam kelam dan terasa
pahit, tapi setelah menimumnya kita bisa merasakan ketenangan jiwa dan
pengharapan. Hidup juga pilihan, seperti kita memilih kopi hitam atau kopi
susu. Nikmatilah secangkir kopi itu, rasakanlah sensasi kehidupan.
(suatu malam di
trotoar jalan warung kopi arang, di mana mulut-mulut bercuap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar