Rabu, 26 September 2012

Cinta Kuat Seperti Maut

Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu
seperti meterai pada lenganmu
karena cinta kuat seperti maut,
kegairahan gigih seperti dunia orang mati,
nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta,
sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya.


(...suatu renungan dinihari, aku, Kidung Agung, dan pengharapan)

Sabtu, 22 September 2012

Sepotong Kisah untuk Sepotong Kenangan

Jemari menjerit menumpahkan segala emosi. Hanya ingin membagi tentang apa itu yang bernama rasa. Suatu ketika hujan rintik mencoba menyapu segala jejak. Angin berlalu tak kuasa tertiup badai, lalu terbang jauh melayang-layang mengitari asa. Si merah menyala membakar habis mimpi dengan lidahnya.

Kau buat sendiriku mematung, tak bereaksi. Sepiku bernyanyi pelan, melawan kepalsuan dan keputusasaan. Kebodohanku mengaburkan pandangan kayangan. Surga pecah sudah dalam genggaman.


Teringat kita terduduk di antara lembah hitam dan putih, berbagi sepotong roti tanpa ragi, menikmati senja yang hampir termakan malam. Aku merindukan aroma wangi rambutmu, yang kini tercium samar di bahuku. Aku merindukan tawa kecilmu, yang dulu menjadi pelita bagi langkahku. Aku merindukan segala, saat bersama.


Kamu pernah serupa purnama, sempurna menentramkan sukma. bersamamu embun menetes lembut, lalu bermekarlah senyum lugu. Aku rindu suara kaki-kaki gemulai menapak kecil, meniti, menari-nari. Ingin lagi mendengar  bunyi  kakimu memecah genangan air hujan.

Tapi kini, tersisa ceceran debu kata yang berserakan di beranda. Pagi pun lesu dan menangislah malamku. Terhentilah waktu, biar sang pemimpi terjaga, mencuci muka dan kembali bermazmur. 
 
Tetaplah indah hariku, meski tanpa sang penari. Tetaplah cerah pagiku, walau tanpa mentari. Menarilah jemariku, berlarilah kencang kakiku di atas gunung batu, dan istirahatlah imajiku, beristirahatlah berselimut bara.


teruntukmu, ya teruntukmu saja...

Rabu, 19 September 2012

Lepas Keputusasaan

aku seperti tulang yang kering
berserakkan di bumi tandus
tertutup debu lalu terhempas
hanya ingin pulang dan kembali
tinggalkan arogansi di tanah terkutuk
kemudian terdiam, lantas tertawa


teruntuk jiwa-jiwa letih putus asa, kita hidup di tempat hidupnya orang gila, kita harus pura-pura jadi waras untuk menghindarinya atau jadi gila sekalian untuk menikmatinya.


Kamis, 13 September 2012

Film Kita vs Korupsi, Representasi Budaya Korupsi Indonesia

-->
 

Korupsi, adalah suatu permasalahan yang sampai saat ini menjadi salah satu wajah kebobrokan negara Indonesia. Korupsi di Indonesia seakan sudah menjadi budaya yang turun-menurun dilakukan oleh masyarakat awam maupun para pejabat negara. Sebagai contoh, banyak pengusaha melakukan suap kepada pejabat publik untuk mempermudah jalannya dalam menjalankan suatu proyek atau sebaliknya, pejabat publik menyunat anggaran pembangunan guna memenuhi dikantong sakunya sendiri.


Berbagai cara ditempuh untuk membasmi virus korupsi ini, antara lain dengan mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai badan independen untuk memerangi pejabat negara dari tindak tanduk KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), memberikan sanksi berat kepada pelaku korupsi, ataupun dengan memberikan pendidikan dan pembentukan karakter antikorupsi untuk generasi muda.


Semangat membentuk karakter antikorupsi generasi muda dapat diwujudkan melalui bermacam-macam sarana, semisal media massa. Media berperan penting dalam menanamkan pesan-pesan yang baik guna generasi penerus bangsa agar memahami tentang bahayanya korupsi untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara. Salah satu media massa yang mampu memberi pengaruh besar pada generasi muda adalah film. Seperti nukilan dalam film Janji Joni, “Film mungkin anugerah seni terbesar yang pernah dimiliki manusia.” Kutipan film itu menunjukan bahwa film bisa menjadi alat komunikasi yang efektif dan memiliki pengaruh besar dalam menyampaikan isi pesannya kepada khalayak, khususnya generasi muda.


Para sineas memiliki maksud tertentu dalam menciptakan karya film, antara lain propaganda, kebutuhan komersial belaka, pengingat sejarah, dokumentari, kritik sosial, ataupun sebatas hiburan. Film Kita vs Korupsi (K vs K) merupakan salah satu bentuk kritik sosial yang mengangkat kasus budaya korupsi. Film K vs K merupakan kumpulan dari empat film pendek yang disutadarai oleh empat sutradara, yakni Rumah Perkara, Aku Padamu, Selamat Siang, Risa!, dan psssttt.. Jangan Bilang Siapa-Siapa, yang kesemuanya merupakan cerminan dari kehidupan nyata tentang budaya korupsi yang terjadi di Indonesia.


Film Rumah Perkara, yang disutradarai oleh Emil Herardi ini mengisahkan tentang seorang kepala desa dengan seorang developer. Kepala desa yang semasa kampanye berjanji untuk membela hak-hak masyarakatnya justru berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya setelah terpilih menjadi kepala desa. Dikarenakan iming-iming dari developer, kepala desa dengan berat  hati menyuruh warga desa untuk meninggalkan desa karena akan dibangun sebuah real estate. Meskipun begitu, ada satu janda yang tetap tidak mau meninggalkan desa itu, sampai pada akhirnya para bawahan developer mengusir janda itu dengan paksa yakni membakar rumahnya. Tragisnya, anak dari kepala desa juga ikut terbakar di dalam rumah janda itu, karena ingin mencari ayahnya.


Dalam film ini menunjukan bahwa dengan kekuasaan ataupun kedudukan, manusia bisa berubah 180 derajat. Janji-janji manisnya sebelum menjadi pejabat seakan sirna tak berbekas setelah memperoleh jabatan. Film ini menrefleksikan kisah klise tentang pejabat yang lupa daratan, dan sudah terjadi turun-temurun di masyarakat Indonesia.


Yang kedua, film Aku padamu yang diperankan oleh Nicholas Saputra dan Revalina S Temat ini menceritakan kisah kawin lari dan tentang tetek bengek persyaratan untuk mengurus surat perkawinan. Pasangan ini (Nicholas Saputra dan Revalina S Temat) ingin segera mengurus pernikahannya meskipun mereka tidak direstui oleh sang ayah dari pihak si perempuan. Sesampainya di KUA, mereka belum bisa melangsungkan perkawinan karena surat-surat persyaratan menikah belum lengkap. Si laki-laki mengusulkan untuk menggunakan jasa calo dengan harapan untuk mempermudah jalan pernikahannya. Tetapi perempuannya menolak keras, karena cara tersebut bisa dikatakan sebagai nepotisme, dan perempuan itu sangat anti dengan korupsi. Ini dikarenakan pengalamannya masa lalu, ketika seorang guru SD yang amat dihormatinya gagal lulus sebagai guru tetap karena tidak menyogok uang sebagai uang pelicin untuk meloloskannya. ayah perempuan itulah yang menjadi pegawai negri yang mengurusi sertifikasi guru.


Dalam film yang disutadarai Lasja F Susatyo tersebut membuktikan bahwa budaya sogok menyogok masih sangat lekat dengan birokrasi negara kita. Sehingga istilah UUD (Ujung-Ujungnya Duit) menjadi satu hal yang lumrah untuk memperlancar/meraih kedudukan disuatu pekerjaan.

Sedang film yang ketiga, Selamat Siang, Risa menceritakan seorang pegawai yang akan disuap oleh developer. Film ini dibintangi oleh Tora Sudiro, Dominique, Medina Kamil, dll. Film yang disutradarai oleh Ine Febriyanti mencerminkan walaupun di negara ini  koruptor merajalela, tetapi masih ada secuil pegawai yang jujur dan bersih. Film ini menceritakan tentang seorang developer yang ingin melakukan kerjasama dengan perusahan tempat pegawai perempuan itu bekerja, dan akan menjanjikan sejumlah uang jika proyek itu berhasil. Namun sebelum perempuan itu mengiyakan penawaran dari developer, perempuan itu ingat masa lalu dari sang ayah, yang menjadi seorang pegawai jujur. Sang ayah meskipun dalam keadaan tak mempunyai apa-apa, uang simpanan sudah menipis, dan anaknya yang sakit tetap menolak tawaran dari sang pengusaha yang ingin menimbun beras di gudang tempatnya bekerja dalam jumlah besar dengan iming-iming sejumlah uang dalam jumlah banyak. Kembali ke perempuan itu, akhirnya dia juga menolak untuk mengadakan kerjasama yang berbau suap itu.


Dan terakhir, Film pssst...Jangan Bilang Siapa-Siapa ini terbilang cukup unik. Chairun Nissa yang menjadi sutradara film ini, mengusung tentang budaya korupsi yang biasa dilakukan oleh anak-anak sekolah. Film ini menggunakan setting anak SMA sebagai pemeran utamanya. Benang merah cerita ini adalah korupsi yang terjadi di lingkungan sekolah yang melibatkan oknum guru dengan bendahara kelas. Selain itu, menceritakan kisah perbuatan korupsi skala mikro anak-anak sekolah dengan membengkakkan biaya pembelian buku sekolah saat meminta uang buku kepada orangtua mereka.


 Dalam artikel ini, dapat disimpulkan bahwa korupsi masih menjadi “budaya” masyarakat Indonesia. Sepatutnya kita sebagai penerus generasi bangsa ini bisa mengetahui jika korupsi itu suatu hal yang bisa menghancurkan negara.  Film K vs K ini mengajak untuk kita melihat dampak sosial maupun budaya yang disebabkan oleh korupsi itu sendiri. Selain itu, juga untuk menginformasikan bahwa korupsi merupakn perbuatan yang sangat tercela, merugikan pelaku dan semua kalangan. Kita harus menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap hal yang kita lakukan guna untuk mempertahankan negara Indonesia dari kehancuran.




Selasa, 11 September 2012

#9SummitUNS

Seperti ingin menepati janjiku sendiri, Bulan September ini aku isi dengan suatu kegiatan yang kalo orang bilang tu pecah abis, absurd, dan unplanned gitu. Pagi itu, aku pergi ke kampus sendirian. Pertama, pinjem kumpulan cerpen di perpus pusat kampus. Kedua, berlagak nyepi di publik space sambil baca buku, biar kelihatan sok-sok pemikir gitu. Dan mahasiswi-mahasiswi yang lalu lalang pasti berpikiran kalo aku itu orang  introvert yang bijaksana dan terpelajar abis. Hampir setengah jam menyendiri,  ide konyol akhirnya menetas juga.
Ide yang tiba-tiba menyambar-nyambar itu, AKU PENGEN JALAN-JALAN MENGITARI KOMPLEKS KAMPUS, UNS, universitas paling awesome dan murah meriah seantero jagad raya. Jadi buat kalian yang bingung menentukan masa depan studi kalian, UNS recommended meen !! (Sumpah, saya gak dibayar sama UNS buat ngiklanin, sekedar memberi informasi saja).

Sorenya, tepatnya jam 4, aku, dan ketiga temanku, Rizki, Adil, dan Dewangga berlaga menjadi Bolang (Bocah Langka). Kenapa langka, karena acara jalan-jalan kami tu gak mainstream gitu guys (gak jalan-jalan ke mall atau pantai atau kebun binatang). Bayangkan aja jalan-jalan mengitari kompleks kampus, kompleks kampus UNS tercinta kita !!! RAWRRRRR !! Kami semangat abis meen !!

Oiya, hidup itu kayak jalan-jalan, setiap langkah yang kita tempuh itu seperti kita sedang menentukan arah dari masa depan kita, apakah mau lurus, atau belok terserah kita. Step awal kita mengawali di FKIP, kenapa disitu, karena kita lagi pengen aja. Atau mungkin karena sebagian hidup itu dihabiskan dibangku pendidikan, makanya kita memilih pertama berfoto di FKIP.


meen !! konyol abis meen aku dan kangmas-kangmas yang laen

Destinasi selanjutnya kami mengunjungi Fakultas Kedokteran. Harapannya biar otak-otak mahasiswa semester tingkat akhir bisa disembuhkan dari berbagai pressure skripsi yang mengentayangi setiap langkah kami. Meen !! sampai saat ini saya masih mengejar cinta skripsi....




kemudian kami ke Fakultas MIPA, kenapa MIPA, karena emang dekat dengan Kedokteran. Simpel bro..





Kemudian, dengan sedikit memangkas habis rasa malu, kita berhasil mendokumentasikan di Fakultas Pertanian.

Dan sampai sekarang, aku masih belum paham kenapa si Rizki bawa "guthik" kemana-mana. (guthik=tongkat)



Oke, kaki-kaki masih bersemangat melangkah, meski hati kami remuk redam. Justru itu, jalan-jalan juga diibaratkan belajar untuk menjauhi kenyataan. #orapenting. Next, kami menuju Fakultas Teknik, FE dan FSSR dan FH...





meen !! kita sok-sok jadi Bob Marley gitu, yang nge-slow abis, rise in mornin' smiled in the rising sun gitu








  And finally, the last destination, FISIP ku tercinta.... FISIP, di mana aku belajar banyak tentang kehidupan, mengawali dan mengakhiri hari dengan senyum... FISIP, stay cool bro !


"Don't worry about a thing,
'Cause every little thing gonna be all right.

Aku, Sepi, dan Tanya

mentari pagi bersemi dalam elegi
aku dan waktu terengkuh sunyi
cahya bintang terbiasa bermalam sepi
angin meniupkan kemuraman dan getir
terasa separuh denyut kehampaan
dan terlahir sewujud sendiri

sampai kapan ini terjadi...
saat bebas jiwa terjebak dalam lingkar kosong ini,
hingga kapan setia hidup makhluk serupa sepi ?

menanti siang malam menyatu
menjelang batas sang surya membeku
sebelum akhirnya pemetik kecapi bergema di atas awan
akankah sempurna kepingan mimpi itu....


suatu ketika, di mana aku, alkohol, malam itu, mempertanyakan pertanyaan yang dipertanyakan.....

Senin, 10 September 2012

DIALOG TERAS RUMAH


Kursi teras rumah sore itu terisi dua pria beda perawakan. Si empunya rumah terlihat kurus tinggi, sedang satunya tampak tambun seperti gajah bengak yang hamil 12 bulan. Keduanya tampak tak canggung  bercengkrama. Maklum, mereka berdua sahabat erat sejak SMA.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....... stagnan meen !!” buka si kurus. “Gue bener-bener gak bisa nglupain, setiap kali mau nglupain muncul lagi, muncul lagi. Kayak sadako gituu.” 

“Bro, sebenarnya gue udah muak.. kayaknya udah ke seratus tiga puluh sembilan ini elu ngomong gini ke gua. Dan udah ke dua ratus lima puluh lima gue ngomong ke elu buat lupakan dia and cari yang lain. Simple to the max, bro !” ujar si tambun.

“Masalahnya, semakin gue berjuang keras melupakannya, semakin deras bayang-bayang dirinya tu mengentayangi pikirkanku meen, kayak mau tidur aja gue masih inget dia, terus jadi gloomy gitu. Parahnya meen, gue tu mau-mau aja gitu bantu-bantu pas  dia-nya lagi susah, tapi setelah itu, dia hilang entah ke mana, tertiup angin lalu lenyap,” jelas si kurus.

Si tambun menghela nafas. “hadeeew, kayaknya elu tu udah bener-bener cinta mampus ya sama dia. Gue bilangin ya sama elo, jangan mau dimanfaatin doang lu ! Lu tu cuma FRIENDZONED !! Cankam itu. Jangan berharap deh.”

“Iya sih,  tapi Gue Cuma bantu dia meen, kasihan dia..”

“Kasihan apa masih ngarep, hah ?” si gendut sambil membakar ujung batang rokoknya.

“Tau deh, gue sendiri aja bingung sama perasaan gue, satu waktu gue pengen lupain dia, suatu waktu gue pengen bisa sama-sama lagi, Undescribed deh pokoknya..”

“Udah cuy, its enough.. sebenarnya banyak pelajaran yang sudah kamu petik, kamu tinggal lurus kedepan, gak usah tengok-tengok lagi meen.. Fokus pada yang pasti-pasti aja.”

Si kurus hening sejenak.

“Mungkin aja dia tu lagi ngetest kadar cinta gue?”

“Tast test tast test, makan tu tespack !! Heh, elu harus menerima kenyataan bro, lapangin dada Elu, remember, friendzoned meen friendzoned” ujar si tambun. “Sampai lu mampus rambut lu keriting lengan lu kayak Ade Ray, muka lu jadi unyu-unyu kemayu  kayak Spongebob tetep aja dia nanggep cuma temen doank, kasarnya sih jadi jongos doank luu.. intinya itu apa yang menyenangkan buat dia, and apa yang menderita buat lu. Geblek total kalo sampai sekarang belum ngerti juga !”

Si tambun semakin berapi-api. “Lo inget gak, dia dateng  ke elu curhat plus nangis, trz elu klepek-klepek lagi, padahal Lu dulu udah janji mau jadi sok cowok yang jual mahal. Terus waktu Lu bela-belain kepanasan kulit ampe gosong cuma nganter buku ke dia terus lusanya elu sendiri yang ambil bukunya. Sumpah! Absurd abiss, Elu udah kayak pak pos era informatika meen !! Terus belum lagi kehitung berapa janji yang dia ingkarin ! Sadar meen Sadar ! Nyebut ! nyebut  bro! Semoga Tuhan bukain matamu sob.. 

Si kurus tertunduk lesu. “Jadi gue harus gimana bro? Gue masih cinta , masih yakin kalo dia tu calon ibu dari anak-anak lucuku, teman seranjang gue, pasangan hidup gue, everlasting love gue, pelangi gue, tulang rusuk gue, my paradise, my future and merasa dia tu malaikat gue..”

“Oke, gue repeat lagi nih. Pertama, hapus semua imajinasi kacau dan konyol elu itu. Kedua, buka hati  buat cewek-cewek lain. Ketiga, better than before, tunjukin kalo elu tu gak pantes disia-siain, Lu harus berpegang teguh sama quote ini, Dibalik pria sukses, ada mantan yang kecewa. Gue yakin, someday, someone will find you. End of discussion, just try and try, love will find the way. Keep faith bro !!” 


Kemarin adalah hari untuk kita renungkan dan pelajari,
 esok adalah hari kita merajut mimpi, dan hari ini adalah hari kita menjalani hidup seasyik dan sebaik mungkin.

Minggu, 09 September 2012

TEACHING ABOUT SOME OF LIFE'S PROBLEMS



ADULTERY
Matthew 5 : 27 - 32
Ye have heard that it was said by them of old time, thou shall not commit adultery: But I say unto you, that whosoever looketh on a woman to lust after he hath committed adultery with her already in his heart. And if thy right eye offend thee, pluck it out, and cast it from thee: for it is profitable for thee that one of thy members should perish, and not taht thy whole body should be cast into hell. And if thy right hand offend thee, cut it off, and cast it from thee, for it is profitable for thee that one of thy members should perish,and not taht thy whole body should be cast into hell. It hath been said, Whosoever shall put away his wife, saving for the cause of fornication, causeth her to commit adultery, and whosoever shall marry her taht is divorced committeth adultery.

1 Corinthians 6 : 9-11
Know ye not that the unrighteous shall not inherit the Kingdom of God? be not deceived: neither fornicators, nor idolaters, nor adulterers, nor effeminate, nor abusers of themselves with mankind, nor thieves, nor covetous, nor drunkards, nor revilers, nor extortioners, shall inherit the kingdom of God. And such were some of you: but ye are washed, but ye are sanctified, butye are justified in the name of the Lord Jesus, and by the spirit of our God.

ANGER
Matthew 5 : 22-24
But I say unto you, That whosoever is angry with his brother without a cause shall be in danger of the judgment, and whosoever shall say to his brother, Raca, shall be in danger of the council, but whosoever shall say, Thou fool, shall be in danger of hell fire. Therefore if thou bring thy gift to the altar, and there remmemberest that thy brother hath ought againts thee, Leave there thy gift before the altar, and go thy way, first be recounciled to thy brother, and then come and offer thy gift.

CONCEIT
Luke 18 : 9-14
And he spake this parable unto certain which trusted in themselves that they were righteous, and despised others: Two men up into the temple to pray, the one a Pharisee, and the other a publican. the Pharisee stood and prayed thus with himself, God, I thank thee, that I am not as other men are, extortioners, unjust, adulterers, or even as this publican. I fast twice in the week, I give tithes of all taht I possess. And the publican, standing afar off, would not lift up so much as his eyes unto heaven, but smote upon his breast, saying, God be merciful to me a sinner. I tell you, this man went down to his house justified rather than the other: for every one that exalteth himself shall be abased, and that humbleth himself shall be exalteth.

CONFIDENCE, FALSE
Matthew 7 : 24-27
therefore whosoever haereth these sayings of mine, and doeth them, I will liken him unto a wise man, which built his house upon a rock. And the rain descended, and the floods came, and the winds blew, and beat upon that house, and it fell not, for it was founded upon a rock. And every one taht heareth these sayings of mine, and doeth them not, shall be likened unto a foolish man, which built his house upon the sand: And the rain descended, and the floods came, and the winds blew, and beat upon that house, and it fell, and great was the fall of it.

COVETOUSNESS
Mark 7 : 21-23
For from within, out of the heart of men, procced evil thoughts, adulteries, fornications, murders, Thefts, covetousness, wickedness, deceit, lasciviouness, an evil eye, blasphemy, pride, foolishness: All these evil things come from within, and defile the man.

CRIME
Matthew 15 : 17-20
do not ye yet understand, taht whatsoever entereth in at the mouth goeth into the belly, and is cast out into the draught? But those things which procced out of the mouth come forth from the heart, and they defile the man. For otu of the heart procced evil thoughts, murders, adulteries, fornications, theftsfalse witness, blasphemies. These are the things which defile a man, but to eat with unwashen hands defileth not a man.

DEATH
John 11 : 25,26
Jesus said unto her, I am the resurrection, and the life, he that believeth in me, though he were dead, yet shall he live. And whosoever liveth and believeth in me shall never die. Believest thou this ?

DEPRAVITY
John 3 : 19-21
And this is the codemnation, that light is come into the world, and men loved darkness rather than light, because their deeds were evil. For every one that doeth evil hateth the light, neither cometh to the light, lest his deeds should be reproved. But he that doeth truth cometh to the light, that his deeds may be made manifest, that they are wrought in God.

DOUBT
Matthew 14 : 28-31
And Peter answered him and said, Lord, if it be thou, bid me come unto thee on the water. And he said, Come. And when Peter was come down otu of the ship, he walked on the water, to go to Jesus. But when he saw the wind boisterous, he aws afraid, and begining to sink, he cried, saying, Lord, save me. And immediately jesus stretched forth his hand, and caught him, and said unto him, O thou of little faith, wherefore didst thou doubt?

DRUNKENESS
Luke 21 : 34-36
And take heed to yourselves, lest at any time your hearts be overcharged with surfeiting, and drunkenness, and cares of this life, and so that day come upon you unawares. For as a snare shall it come on all them taht dwell on the face of the whole earth. Watch ye therefore, and pray always, that ye may be accounted worthy to escape all these things that shall come to pass, and to stand before The Son of man.

ENEMIES
Matthew 5 : 43-48
ye heard that it hath been said, Thou shalt love thy neighbour, and hate thine enemy. But I say unto you, love your enemies, bless them that curse you, do good to them that hate you, and pray for them which despitefully use you, and persecute you, that ye may be the children of your father which is in heaven: for he maketh his sun to rise on the evil and on the good, and sendeth rain on the just and on the unjust. For if ye love them which love you, what reward have ye? do not even the publicans the same. And if ye salute your brethen only, what do ye more than others? do not even the publicans so? Be ye therefore perfect, even as your father which is in heaven is perfect.

EXTRAVAGANCE
1 Timothy 6 : 7-12
For we brought nothing into this world, and it is certain we can carry nothing out. And having food and raiment let us be therewith content. But they taht will be rich fall into temptation and a snare, and into many foolish and hurtful lusts, which drown men in destruction and perdition. For the love of money is the root of all evil, which while some coveted after, they have erred from the faith, and pierced themselves through with many sorrows. But thou, O man of God, flee these things, and follow after righteousness, godliness, faith, love, patience, meekness. fight the good fight of faith, lay hold on eternal life, whereunto thou art also called, and hast professed a good profession before many witneness.

Rabu, 05 September 2012

Wajah Pelangi





Aneka warna saling berjajar rapi bagai busur cahaya
melesat membelah indah horizon
rangkaian warna merah, jingga, hijau, kuning, biru, nila, ungu menyulam wajahmu
engkau terbias indah sehabis reda hujan
dibalik rupamu telah menanti, senyuman-senyuman keindahan
sekilas tentangmu, pelangi itu

Suatu kali, aku pernah melihat pelangi. Tergores indah di antara awan-awan kelabu yang mulai memudar. Tak seperti bianglala warna-warni konvesional.  Pelangi itu hanya satu warna, putih. 

Aku tatap dalam-dalam pelangi itu, berharap segera menemukan jawaban. Aku yakin ini bukan mimpi. Tapi akal sehatku masih belum mau menerima kalau ada pelangi berwarna putih, atau mungkin  yang aku saksikan itu bukan pelangi. Seketika, pelangi itu membersitkan cahaya cerah yang menyapu semua tanda tanya dalam dada.


Aku beranikan diri menelurusi hutan keraguan, mendaki terjalnya gunung perjuangan, untuk melihat pelangi satu warna itu secara dekat. Detik demi detik, hingga senja pulang diganti malam, pelangi itu masih terlukis indah. Tetap menawan meski bersanding dengan bintang-bintang. Aneh, seharusnya pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan mata yang memandang. Tapi pelangi itu tetap ada, meski kanvas langit telah menghitam. Aku yakin semua pertanyaanku akan terjawab setelah bertatap muka dengan pelangi itu.


Aku terus mendaki gunung perjuangan ini, meski dinginnya angin malam menusuk daging, tapi hangatnya cahaya sang pelangi itu mengikis semua ketakutan dan menyuntikan energi yang serasa abadi. Akhirnya, sampai juga aku di puncak gunung, dimana aku bisa sedekat ini dengan pelangi itu. Spektrum warna putih itu tak lagi berwujud busur, tapi berupa lingkaran penuh, sangat sempurna. Tanganku mengapai ke atas, menyentuhnya dan menjabat tangannya. 




Pelangi putih, dia memperkenalkan diri.



Berjalan, bergerak, terus melangkah, mengikuti warna cerah terang hingga sampai ke awan
(Sebuah catatan di otakku, Bulan Desember, pertama kali aku bertemu pelangi putih)

Sabtu, 01 September 2012

Dear, September !


dear September, 

Apa kabar dirimu? Akankah lebih baik dari tahun sebelumnya?

Siapkah dirimu menjadi saksi mata "kegilaanku" dalam 30 hari ke depan?

Mampukah engkau menyingkap kelabu yang sekian lama melingkupi tubuh ini?

Kemunculanmu ditandai Rembulan berwarna putih terang, purnama nan indah. Aku harap kode alam ini mengekspetasikan hari-harimu akan sempurna. Kau adalah kesejukan yang hadir diantara bulan-bulan yang lain. Aku berdiri disini, menanti biru dan jingga menghiasi langitku. Berharap warna mejiku selalu kau hadirkan dalam setiap jejak langkahku.

Hari-harimu akan melihat tujuan hidup yang ku tempuh, dirimu bakal terpana, hidupku tak akan sama seperti bulan-bulan yang silam. Aku berharap, kicauan burung menyemangati pagiku, mentari memberi senyuman terindahnya disaat aku membuka mata. Udara pagi merelaksasi tubuh. Sengatan matahari siang menyimbolkan semangat diriku yang berkobar. Langit senja tergores indah bak lukisan sang maestro terpampang saat melepas lelah di atap rumah. Malam berlaksa bintang menyelimuti tidurku. Dan berharap, setiap hembusan angin September mampu meyibakkan kelesuan dan kegunahan dalam setiap aktivitas.

Dear September, disetiap harimu aku ingin berarti, memberi arti bagi dunia yang sungguh berarti ini. Aku tak akan ragu-ragu menaklukan 30 harimu, melingkari setiap angka yang tertera dengan kejadian-kejadian yang unik,ceria, asyik, kocak dan diluar batas !!

Setiap detikmu ingin aku isi dengan senyuman, tawa, canda, pelukan, harapan, kebaikan, petualangan,  dan lainnya yang positif.  Aku yakin, energi postif akan menerapi jiwa, membangkitkan kembali inspirasi yang mati suri.

Disiplin, Better than before, dan catch the awesome ideas, kata kata itu yang ingin aku taklukan dalam 30 hari ke depan dan menyematkan didalam diriku. September, kamu akan menjadi tonggak awal perubahan hidup. 
Good morning Revival, meen !!! Cheers up and againts the world !!



Penulis

Ps. September, aku juga ingin melanjutkan relationship yang tertunda dulu, semoga kali ini sukses dan dia juga merasakan kembali apa yang sedang aku rasakan ini J. Be my September..I hope so much !

Banner Ad