Senin, 30 Juli 2012

SIUNG CERIA

Pantai Siung (9-10 Juli '12)

 



Sebenarnya saya sudah lama menulis kisah petualangan ini, tapi hanya tersimpan rapi didata(D) komputer. baru sempat hari ini mempostingnya.

Dalam tulisan ini, saya menceritakan kembali apa saja yang aku dan teman-teman lakukan selama dua hari satu malam di Pantai Siung, Yogyakarta. Dengan tetap membawa slogan yang selalu kita agungkan, Kebersamaan. Layaknya rutinitas sebelum kita berangkat, NGARET (sengaja dibold n kapital sama penulis-red) adalah ritual yang tak (mungkin) pernah lepas dan wajib kami lakukan. Rencana berangkat jam 10, gagal total. Faktanya, kita baru berangkat setengah dua, woww banget untuk ukuran mahasiswa semester akhir yang hapal diluar kepala slogan 'time is money".

Semua itu terlupakan seketika, di saat kaki-kaki lelah kita menginjak hamparan pasir putih pantai Siung. Di zona pemisah antara darat dan laut ini, kondisi fisik kembali pulih sekejab setelah melihat pemandangan indah khas pantai. Walaupun semuanya sepakat kecewa karena jauh seperti yang diharapkan, bagi kita pantai ya tetap pantai. pasir putih, ombak, angin, karang, laut. berbagai unsur itu saling berkombinasi sedemikian rupa sehingga bernama pantai. Seperti juga kita, Daru, Kirun, Adil, Satria, Kecret, Pythag, Cacing, Parmi, Ocie, Karyo, Dura dan Hasan, semuanya dari unsur yang berbeda, mereka bersatu menjadi sesuatu yang indah, seperti pantai itu sendiri.

Malam itu, jujur, malam yang sangat luar biasa indah. Aku belum pernah melihat taburan bintang sebanyak malam itu. membaringkan tubuh di atas pasir, menikmatimasterpiece berjudul "Nyanyian Ombak, Kilau Pasir dan Bintang Jatuh" dari Sang Pencipta, menatap pasukan bintang yang tak terhitung jumlahnya,yang tercecer ke seluruh cakrawala, tapi tetap nampak elok. Alam selalu memberikan kejutan yang tak terduga, mulai dari banyaknya bintang jatuh, deburan ombak bak alunan lagu alam, udara dingin yang menusuk, aroma laut, semuanya terlalu indah buat kami alami. Aku juga gak tahu permintaan apa yang temen-temen  panjatkan ketika melihat bintang jatuh, saat itu aku hanya meminta agar aku selalu bisa menikmati keindahan ini bersama teman-teman saya. Mungkin, malam itu bisa jadi milik ehem, Pythag dan Cacing. ini asumsiku, apa asumsimu ?
Api unggun kami mungkin iri, karena Kehangatan yang dipancarkan tak bisa melebihi kehangatan persahabatan kita. Malam yang seru, malam di mana Adil berlagak jadi Chef Juna, berpedoman pada efisiensi. Aku sebagai asistennya menilai masakannya standart, tak beda jauh sama mukanya, emaap. hahha, because what, "Cahyaning Rembulan" ndak tampak pada malam itu, mungkin minder kali saking banyaknya bintang-bintang di langit.

Kejutan kecil, sewaktu Dura dengan spontannya mengambil botol mineral yang isinya air laut, tanpa basa-basi langsung diteguknya air itu. Alhasil, tawa pecah pada malam itu. Air dalam botol itu kan sebenarnya buat...gak etis ah disebutin di sini, hehehe. buat bilas pipis cowok. emaap keceplosan.

Seperti layaknya tinggal di alam terbuka. dome, api unggun, gitar, nyanyi-nyanyi gak jelas sudah jadi tradisi.

pagi harinya, aktivitas kami di penuhi dengan berfoto-foto ria. Olahraga juga, voli pantai jadi pilihan para anak laki. si perempuan pada bercanda ria di dome.
Pokoknya liburan ini sangat menyenangkan................is'nt it ?

p.s teruntuk teman-teman:
Big Thx buat Kecret, yang mengajakku dan Hasan ke spot tebing dengan pemandangannya yang luar biasa indah, walau treknya lumayan melelahkan

Untuk Kirun, adoh-adoh tekan ujung Selatan Jawa we ijek galau mas, bukti otentik ada di kamera saya. dari gambar itu, menulis I <3 TF di pasir. ckckck. bro, wanita itu kayak pasir di laut, ombak di pantai, banyak !! Tapi kalau stagnan di satu orang, inget aja ini, karang yang kokoh dan kuat aja lama-lama bisa terkikis ombak, maka jadilah ombak itu, dan luluhkan hati pujaanmu. Cemunggudh...!!!

Buat karyo, yang hampir sedikit lagi melihat surga. tersapu ombak dan terombang-ambing di tepi laut. sayang, saya tidak menyaksikan peristiwa itu. hanya dapet critanya. coba saya lihat, mungkin saya akan tertawa sekeras Kirun tertawa.hehehe. saran saja, sekali-kali coba olahraga renang, jangan futsal terus.

Dura, thanks udah banyak membuat kejutan. mulai dari tragedi air botol mineral, dua kali ban sepeda motor anda bocor. Tanpa kamu, perjalanan pulang kita monoton dan boring cuy..

Adil, suwun bro udah jadi GPS, tour guide kita. Sepertinya darah seorang navigator mengalir deras disetiap pembuluh darahmu. Sepertinya, Colombus adalah nenek moyangmu.

Hasan, temen minum kopi, tim SAR dadakan untuk cari Kecret yang tiba-tiba hilang. Coy, wajahmu mendominasi kamera. kamu berhak dilabeli orang ternasis kali ini.

Pythag dan Cacing, thank a lot buat kalian berdua. mulai dari nraktir kami Mie bakso, sate, ataupun bakso. Cacing buat petikan gitarnya yang mampu mengalahkan dinginnya malam saat itu. membuat kami bernyanyi sesuka hati.

Satria, yang menjabat sebagai mentri ekonomi dan kesejahteraan rakyat, sehingga gizi kita terjaga dan tak kelaparan. Dan mau bersabar menunggu kita bertiga yang asik menikmati seremah surga di atas tebing sampai lupa waktu.

Ocie, yang baru bisa tidur jam 5 pagi. Yang juga jadi temen melihat bintang.

Parmi, sepertinya saya tidak banyak moment denganmu Mbok. selain belut gorengmu. masakan kita jadi lebih yummy. oiya, sampai sekarang saya masih bingung kenapa dirimu membawa masako ??

dariku, Daru, hanya ini yang bisa aku persembahkan buat kalian. hanya tulisan ini yang mengingatkan ku betapa hebatnya kalian. Cheers guys !!!!!!

      
Negara kita tak akan kehabisan pemimpin jika generasi mudanya orang-orang yang suka berpetualang alam, menaklukan gunung dan menyusuri pantai.

5 komentar:

  1. Hei Daru, apa-apaan kau bawa" cahyaning rembulan?

    Wah jane aku yo meh gawe tulisan trip report iki mergo rung ono foto sko satria, tapi yo wis, nice report guys. huehehe

    BalasHapus
  2. Ah daru marai terharu :*
    ayo kita bikin ribuan foto lagi ke tempat yg seru2 lainnya.
    suk dinggo pamer ank cucu :D

    BalasHapus
  3. Lain kali naik tebing lagi mas bro. Maka akan kita lihat betapa kecilnya mereka, penguasa yang sok besar! (wuopo iki?!)

    P.S. Oh iyo, komen duwurku emo ne nangis po kiss kui? hehe

    BalasHapus

Banner Ad