Senin, 21 Oktober 2013

LEYLA

Bintang senja melahirkan segumpal awan jingga, menghias raut muka langit tua. Di bawahnya ada sepasang mata merenda kata demi kata. Pintu bibir terbuka, meneduhkan mata para pengembara. Berdendang membaringkan asa di hijaunya savana. "Semua akan baik-baik saja, Leyla."

Rembulan kuning menyanyi kesekian kali, diiringi tiupan nafiri. Bermimpi terpayungi bintang-bintang kecil tubuh itu menari. Kakinya meniti pelangi,  biji matanya berseri seperti mentari. Detak hatinya lirih berirama mengisi alam damai nan sunyi. "Leyla, nikmatilah suasana malam ini."

Desau angin meniupkan sehela nafas, melayang di indahnya angkasa temaram. Cahyamu musnahkan kelam, melepas suram. Sinarmu melompat girang, menerangi tiap sudut kekosongan malam. Matamu terpejam, jiwaku merasuk jauh ke dalam, melukiskan gugusan bintang padam. "Biarkan aku istirahat sejenak. Kini, tugasmu menerangi bumi, Leyla."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banner Ad