Hitamnya langit seketika putih. Kilat-kilat menjilat samudra
yang berontak. Duarr...duarr, petir menyambar, duarrrr.. duarrr, menggelegar. Terdengarlah suara gemuruh, seperti
derapan ribuan kuda pasukan. bagai tiupan sangkakala perang suara itu nyaring
menusuk telinga.
“Jangan pilih perempuan yang
lebih baik, pilihlah perempuan yang membuatmu jadi laki-laki yang lebih baik.”
(sela) kedua mata terbuka, sedikit demi sedikit terbingkai
lampu temaram. punggung tangannya menyapu butir-butir peluh yang berbaris rapi
di kening. Satu desahan, mulut kering retaknya, menyembulkan seringai nan unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar