mentari pagi bersemi dalam elegi
aku dan waktu terengkuh sunyi
cahya bintang terbiasa bermalam sepi
angin meniupkan kemuraman dan getir
terasa separuh denyut kehampaan
dan terlahir sewujud sendiri
sampai kapan ini terjadi...
saat bebas jiwa terjebak dalam lingkar kosong ini,
hingga kapan setia hidup makhluk serupa sepi ?
menanti siang malam menyatu
menjelang batas sang surya membeku
sebelum akhirnya pemetik kecapi bergema di atas awan
akankah sempurna kepingan mimpi itu....
suatu ketika, di mana aku, alkohol, malam itu, mempertanyakan pertanyaan yang dipertanyakan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar