Saya masih tidak tahu apa yang ada di pikiran manusia-manusia sok suci yang ingin memberantas kemaksiatan dengan jalan kekerasan. Apakah mereka sudah berkaca? Bongkahan batu di sudut matanya sendiri tidak tampak, sedang debu di mata sesamanya tampak jelas.
Disini kita ambil pelajarannya saja, bahwa dalam kehidupan selalu ada pro dan kontra, mayoritas dan minoritas, jahat dan baik, gelap dan terang. Kejujuran dan kemunafikan. Iya, kita hidup di dalam dunia yang memiliki dua sifat atau arah yang berlawanan. Dalam Fisika, sifat obyek yang memiliki dua arah/gaya itu sering disebut polaritas.
Kehidupan itu harus memiliki polaritas demi kebaikannya. Tetap harus ada positif dan negatif dalam diri seseorang. Dibutuhkan rendah dan tinggi supaya air dapat mengalir. Dibutuhkan kutub utara dan kutub selatan sehingga magnet dapat berfungsi. Dan dibutuhkan kegagalan untuk melahirkan sebuah kemenangan.
Jadi, keburukan dan kebaikan akan tetap selalu berdampingan di dalam kehidupan ini, suka atau tidak suka. Tergantung diri kita dalam menyikapinya. sejatinya kita adalah manusia, bukan dewa.